Dasar keyakinan dan pendapat Akal
Fanatik percaya dan fanatik tidak percaya.
Banyak diantara manusia yang telah tergila-gila atau fanatik tidak percaya, sebelum mengetahui dan memikirkan alasan-alasan dan dalil-dalil atau bukti-buktinya.
Kedua-duanya itu tercela khususnya dalam soal kepercayaan. Karena yang sedemikian itu akan mematikan otak,dan tidak akan membawa manusia kearah kemajuan dan kesempurnaan.
Orang yang gila tidak percaya, meskipun ada bukti yang terang, padahal ia mau memikirkannya mesti akan masuk di akalnya tetap juga ia tidak percaya. Bahkan bukti-bukti itu masih diselidiki lagi, dengan maksud mencari apa yang tersembunyi di balik bukti yang sudah terang itu.
Agama islam amat mencela kedua-duanya:
Dalam Al-Qur'an surat Al-Dzariyat 20-21 disebutkan sebagai berikut:
"Dan dibumi dan (juga) pada dirimu sendiri itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan-NYA) bagi orang-orang yakin. Maka apakah kamu tiada memperhatikan?(Al-Dzariyat:20-21).
Lagi, dalam surat Al-Hajj 46 disebutkan sebagai berikut:
"Tidaklah mereka (orang-orang yang tidak mau percaya) itu berjalan-jalan (meluaskan pemandangan) di atas dunia ini sehingga mempunyai akal untuk memikir dan telinga untuk mendengar? Sesungguhnya yang buta itu bukan mata kepalanya tetapi mata hatinya yang ada di dalam dada. (Al-Hajj 46).
Dan masih banyak lagi, ayat-ayat yang tegas, yang menyuruh manusia mempergunakan akal fikirannya, khususnya dalam soal kepercayaan.
Maka dari itu dalam soal ini, kita harus mempergunakan akal, untuk menerima dalil-dalil tadi, sehingga dapat menjelmakan kepercayaan yang kuat dan sehat.

Komentar
Posting Komentar